Menyadari pentingnya mamutuskan mata rantai kekerasan di masyarakat, pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menetapkan Undang-undang No. 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Undang-undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Buku ini akan memahamkan semua elemen masyarakat tentang fenomena kekerasan serta isi kedua perundan…
Zaman prasejarah di Indonesia berakhir pada abad IV Masehi. Pada saat itu masyarakat Kerajaan Kutai telah mengenal tulisan. Kita dapat mengetahui fakta itu dari peninggalan berupa yupa. Yupa merupakan salah satu prasasti yang dapat kita jadikan sebagai bukti untuk mengungkap kehidupan pada masa yang lalu. Pada masa selanjutnya kita mengenal banyak sekali prasasti yang ditemukan di Indonesia. Is…
Tiap kamu mau pergi dari sini, jangan lupa tutup pintu. Kunci yang bener. Mau diilangin kuncinya juga boleh, biar aku nggak bisa liat sosok kamu lagi. Kalau pintunya nggak dikunci dibiarin kebuka gitu aja, aku yakin kamu pasti akan keluar masuk seenaknya. WC umum aja harus bayar kalo bolak balik. Kamu nggak perlu bayar pake uang, pake cinta aja udah cukup. Oh, yah. satu lagi. Bayar pake kepasti…
Kau mungkin pernah mendengar ini: jika suatu pintu tertutup, pintu-pintu yang lain akan terbuka. Itulah yang kurasakan sekarang. Meski demikian, sejak kepergianmu hari itu, ada kosong di sisa umurku. Ada keriuhan yang tiba-tiba menjelma senyap. Seperti kursi tua yang telah lama tak digunakan, kehilanganmu membuat ruang di hariku tak berpenghuni. Namun, rasa yang pernah kumiliki itu seolah tak …
"Kalian akan merasakan remuk seketika tepat di dada saat membaca buku ini." –Fatimah Ratna Wijayanthi, Karyawan. "Cinta adalah sekumpulan paradoks yang membingungkan. Maka meskipun menyakitkan, cinta tetaplah membahagiakan. Bacaan yang tepat, bagi mereka yang ingin mengeja makna cinta, patah, dan hati." –Galih Hidayatullah, Mahasiswa. "Saya bahkan sampai 5 kali membacanya tanpa bosan. Seb…
"Kalian akan merasakan remuk seketika tepat di dada saat membaca buku ini." –Fatimah Ratna Wijayanthi, Karyawan. "Cinta adalah sekumpulan paradoks yang membingungkan. Maka meskipun menyakitkan, cinta tetaplah membahagiakan. Bacaan yang tepat, bagi mereka yang ingin mengeja makna cinta, patah, dan hati." –Galih Hidayatullah, Mahasiswa. "Saya bahkan sampai 5 kali membacanya tanpa bosan. Seb…
"Kalian akan merasakan remuk seketika tepat di dada saat membaca buku ini." –Fatimah Ratna Wijayanthi, Karyawan. "Cinta adalah sekumpulan paradoks yang membingungkan. Maka meskipun menyakitkan, cinta tetaplah membahagiakan. Bacaan yang tepat, bagi mereka yang ingin mengeja makna cinta, patah, dan hati." –Galih Hidayatullah, Mahasiswa. "Saya bahkan sampai 5 kali membacanya tanpa bosan. Seb…
Apakah memaafkan itu mudah diberikan? Apakah melupakan itu ringan dilakukan? Sayangnya, itu sering kali lebih enteng diucapkan, tapi di hati terdalam tetap begitulah. Bagaimana caranya kita memeluk erat semua rasa marah, benci, sakit hati, ketika itu bahkan baru mulai dibicarakan saja sudah menyakitkan? Bagaimana berdamai dengan situasi tersebut? Inilah novel tentang ’rasa’.
Alfi, lelaki ganteng dengan segala kemampuan yang ia punya, genius, jagoan, disegani banyak orang, dan mampu menaklukkan banyak hati perempuan. Sayangnya, ia terkenal galak. Selalu membuat orang sakit hati dengan ucapannya. sarkatis, pedas, penuh kecaman dan menohok. Dia juga terkenal sadis, apalagi dengan orang-orang yang mengganggu ketenangannya. Tetapi, ada satu kekurangan yang Alfi miliki.…
“Novel remaja yang memberikan pembelajaran, tapi renyah dan nikmat untuk dikunyah.” Eva Sri Rahayu, penulis “I’m Not an Underdog”, “Dunia Trisa” dan “Love Puzzle” “Kisah yang manis, seperti dibawa ke masa-masa cinta pertama. Cinta yang sederhana, dikisahkan dengan gaya bercerita melankolis nan lembut khas Ari Keling. Very recommended.” Zachira, penulis “So... Loveable”…
Aku tak menyiapkan apa-apa saat kamu memutuskan untuk pergi. Karena aku selalu mengira, kita akan baik-baik saja. Pada akhirnya, harapan memang tidak pernah sejalan dengan kenyataan. Untuk seseorang di masa silam, terima kasih untuk patah yang teramat parah. Terima kasih, untuk semua kenang yang tak menyenangkan. Terima kasih, untuk manismu yang melukaiku. Kini, aku sudah berhenti mencintaimu.…