Buku ini membahas tentang benteng-benteng peninggalan Belanda di Indonesia sebagai bangunan tua peninggalan masa penjajahan
Buku ini membahas kiprah pers di tanah air yang selalu terkait erat dengan pergolakan bangsa. Selain itu, buku ini juga mengupas seluk-beluk pers, seperti teori-teori pers, pasang surut kebebasan pers, dan kasus-kasus pers di negeri ini.
Buku ini menelaah konstruksi materi G 30 S dalam buku pelajaran, praksis pembelajaran di sekolah, dan praktik sosialnya di tengah masyarakat. Buku merupakan pengembangan hasil Penelitian Dasar Kompetitif Nasional Dikti Tahun 2019-2020. Buku diharapkan dapat memperkaya khasanah sejarah kontroversial, terutama G 30 S, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan materi, dan transformasi pe…
Dalam kajian sejarah penyebaran Islam di Indonesia, dan lebih sepesifik di pulau Jawa, maka tidak akan terlepas dari pembahasan Walisongo. Tak bisa dipungkiri bahwa dalam diskursus Walisongo, yang mengemuka bahkan sangat ditonjolkan adalah kemistikan dan kekeramatan masing-masing Wali atau Sunan. Bagaimana peran mereka, agungnya nilai-nilai ajaran, kayanya khazanah keilmuan, dan keluhuran sikap…
Buku ini menjadi klasik sebab menjawab pertanyaan dasar masyarakat tentang apakah guna sejarah? Apakah sejarah bisa digunakan untuk bekerja dan menghasilkan keuntungan? Banyak pekerjaan memerlukan sejarah, seperti jurnalis, pendidik, arsitek, dan pembuat film. Termasuk pula pegawai pemerintah, mulai dari kepala desa, walikota, gubernur, diplomat, menteri luar negeri, perdana menteri sampai pres…
Selain membahas fakta sejarah, dalam buku ini Carr juga mengkaji peran dan hubungan masyarakat serta individu dalam sejarah, keterkaitan sejarah dengan ilmu juga moralitas, penyebab rasional dan penilaian moral dalam sejarah, serta membahas sejarah sebagai upaya memahami serta menyiasati masa kini dan masa depan melalui masa lalu. Carr juga mengajak untuk lebih memperluas wawasan mengenai sejar…
Di mata Muslim, Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmet II dikenal sebagai “Sang Penakluk”, sementara di Barat ia dianggap “Teror bagi Dunia”. Pemimpin yang ditakuti pada masanya ini memegang tampuk kekuasaan Kekaisaran Utsmani sejak berusia 12. Bahkan, usianya baru 21 tahun ketika pada 1453 ia menaklukkan Konstantinopel (Istanbul), ibu kota Romawi Timur di bekas koloni Yunani Byzantium. …
BUKU INI berisi 70 kolom Ong Hok Ham di majalah Tempo dari 1976-2002, yang merupakan refleksi seorang sejarawan atas pelbagai persoalan yang dihadapi Indonesia: dari mitos kekuasaan sampai peran preman (jago). Ditulis dengan bahasa yang sederhana, karya ini seolah menegaskan bahwa bangsa ini, terutama penguasanya, tak pernah berhenti menakik peradaban usang, peradaban yang tidak membawa kita ke…
Melalui buku ini sejarawan Ong Hok Ham menyadarkan kita bahwa Madiun memiliki sejarah yang panjang. Maka betapa salah jika ingatan atas wilayah ini hanya terpatri pada sejarah pemberontakan PKI 1948. Pada era Perang Giyanti (1746-1755), misalnya, Madiun memberikan dukungan yang amat penting bagi Sultan Mangkubumi (bertakhta 1749-1792). Dukungan ini berasal dari sosok Kiai Tumenggung Wirosentiko…