Berhari-hari ia memuja bunga kopi itu. Ia merasa bagai peri. Di punggungnya tumbuh sayap mirip plastik tipis dan keras. Ia pun terbang mengelilingi batang-batang kopi. Mencium bau bunga-bunga kopi. Di bahu itu, dulu, ia pernah tertidur saat nonton film di bioskop. Di bahu itu ia pernah menangis menceritakan bapak dan ibunya. Di bahu itu ia pernah meletakkan sebagian beban hidupnya dan saat ber…
Musim terus menggurkan daun. Seperti angin mencumbu pucuk-pucuk ilalang sepanjang padang. Begitu dingin. Sebeku malam yang menjauh. Ketika itulah ia berziarah. Menyinggahkan sobekan waktu yang tua dan lelah. Pada suatu kampung kenangan. Di suatu masa. Ruang dan waktu yang telah menjadi kata-kata, bertemu di selembar catatan kecil, kusam, dan hampir tidak tereja. Alangkah cepat segala menjadi l…