Suatu kali, bersama Jusupadi Danuhadiningrat, pemuda asal Yogyakarta, dan Adnan Kapau Gani, pemuda Minangkabau penyuka makanan Palembang, Muhammad Yamin berkelakar tentang persatuan “menu” Nusantara. “Kalau situ dahar gudeg ame nasi, jangan lupa plus ama pempek-nya,” ucap Adnan. Yamin lalu nyeletuk, “Dan bagus-an lagi, tambah rendang.” Sebagai penggerak Kongres Pemuda I, 2 Mei 1926,…