"dengarlah kami, aku mengundangmu kemarilah ... Lihatlah aku ... maka kau akan tahu, siapa aku ..." Seorang nenek tua misterius tiba-tiba muncul di hadapan Andika dan Caca, lalu membacakan bait-bait puisi itu seperti sedang bernyanyi. Mereka berdua kabur karena ketakutan, tanpa mengetahui kalau puisi yang dibacakan si nenek misterius itu menjadi awal dari teror yang akan menghantui mereka.