Apakah memaafkan itu mudah diberikan? Apakah melupakan itu ringan dilakukan? Sayangnya, itu sering kali lebih enteng diucapkan, tapi di hati terdalam tetap begitulah. Bagaimana caranya kita memeluk erat semua rasa marah, benci, sakit hati, ketika itu bahkan baru mulai dibicarakan saja sudah menyakitkan? Bagaimana berdamai dengan situasi tersebut? Inilah novel tentang ’rasa’.
Alfi, lelaki ganteng dengan segala kemampuan yang ia punya, genius, jagoan, disegani banyak orang, dan mampu menaklukkan banyak hati perempuan. Sayangnya, ia terkenal galak. Selalu membuat orang sakit hati dengan ucapannya. sarkatis, pedas, penuh kecaman dan menohok. Dia juga terkenal sadis, apalagi dengan orang-orang yang mengganggu ketenangannya. Tetapi, ada satu kekurangan yang Alfi miliki.…
“Novel remaja yang memberikan pembelajaran, tapi renyah dan nikmat untuk dikunyah.” Eva Sri Rahayu, penulis “I’m Not an Underdog”, “Dunia Trisa” dan “Love Puzzle” “Kisah yang manis, seperti dibawa ke masa-masa cinta pertama. Cinta yang sederhana, dikisahkan dengan gaya bercerita melankolis nan lembut khas Ari Keling. Very recommended.” Zachira, penulis “So... Loveable”…
Aku tak menyiapkan apa-apa saat kamu memutuskan untuk pergi. Karena aku selalu mengira, kita akan baik-baik saja. Pada akhirnya, harapan memang tidak pernah sejalan dengan kenyataan. Untuk seseorang di masa silam, terima kasih untuk patah yang teramat parah. Terima kasih, untuk semua kenang yang tak menyenangkan. Terima kasih, untuk manismu yang melukaiku. Kini, aku sudah berhenti mencintaimu.…