Text
Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang
Tak ada jalan dan tak ada pulang
Kita di atap langit nun di bawah rata belaka
Suatu saat biru di saat lain merah kesumba
Jadi, kau tidak ingat lagi
tak percaya lagi akan jalan pulang?
Apakah pergi harus juga pulang?
Apakah pergi harus juga berpikir untuk pulang?
Apakah pulang hanya ada kalau kita pergi?
Apakah pulang dan pergi harus berpasangan?
Buku puisi ini adalah hasil kolaborasi dua penulis dalam pengertian yang sesungguhnya. Bukan dua orang yang masing-masing menulis puisi lalu digabungkan dalam satu buku, melainkan Sapardi mendengarkan terlebih dahulu Semesta milik Rintik Sedu, kemudian ia menuliskannya sebagai puisi.
Tidak tersedia versi lain