Text
Dokter Yang Dirindukan
Berikut, cuplikan bukunya, kalau ingin menjadi dokter untuk gaya-gayaan – glamor – merasa superior Lupakan! Kuburkan saja cita-cita untuk menjadi dokter secepatnya. Masih banyak karier lain yang membuat kamu bisa mendapatkan semua yang di atas, bukan profesi dokter. Inilah karier yang akan membuatmu merasa betapa dangkalnya ilmu manusia dan betapa hebatnya kuasa Tuhan.
Inilah profesi yang dapat membuatmu lebih menghargai setiap detak jantung manusia karena ia biasa berhenti secara tiba-tiba, kapan saja. Ia juga menuntut pengorbanan besar dari kamu, demi menyelamatkan nyawa manusia. Kamu menjadi penonton setiap drama tragis dan bahagia yang silih berganti saban hari. Kamu menjadi pelakon dalam transisi hidup dan mati. Kalau ia sungguh diniatkan untuk Ilahi, pasti akan menundukkan hati.
Pada saat kamu berhasil menyelamatkan nyawa atas izin-Nya, kala pasien mulai membuka mata dan mengukir senyuman manisnya, diiringi anggota keluarga yang merangkul atau menjabat tanganmu dengan penuh haru dan mata yang berkaca-kaca, maka saat itulah kamu akan sadar bahwa inilah profesi yang “paling kaya”, dan kamu rela bergadang, mengerahkan seluruh tenaga hingga nyaris tak tersisa. Karena kamu tahu “rasa itu” tak akan bisa dibeli oleh segunung harta atau materi apa pun di dunia.
Atas dasar itulah Dokter yang Dirindukan ini ditulis, untuk menginspirasi dan saling berbagi. Ia tulus dari hati supaya bisa menyentuh hati. Bacalah dengan nama-Nya. Baca! “Setiap diagnosis itu hakikatnya datang dari-Nya, dan dokter hanyalah perantara.”
Tidak tersedia versi lain