Text
Rihlah Dakwah Salim A. Fillah: Melawat Berburu Nikmat
Perjalanan kita, ujungnya kelak adalah sebuah pengadilan. Maka mereka yang cerdas dalam langkah-langkahnya akan mempersedikit beban dan memperbanyak bekal, serta mengurangi para penggugat dan menambah pembela hingga berlipat. Adapun seisi bumi, sebagaimana tangan dan kaki, akan bersaksi nanti ketika mulut dikunci. Bepergian di muka bumi untuk memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan Allah; diperintahkan-Nya pada kita agar ruh terisi niat-niat bakti, akal menginsyafi besarnya karunia, dan seluruh jasad tersengat semangat untuk menebar manfaat.
Sungguh, Nabi melarang kita memayahkan diri melaksanakan rihlah, kecuali tuk menuju Masjidil Haram, Masjid beliau di Madinah nan bercahaya, serta Masjidil Aqsha di Palestina. Yang terakhir ini bahkan difatwakan para íulama untuk ditunda sementara. Sebab, kiblat pertama shalat kaum Muslimin itu sedang dijajah oleh Zionis. Namun, tentang safar untuk berilmu, berdakwah, dan jihad fi sabilillah, jelas bahwa ia pengecualian yang indah.
Akhirnya, selamat berihlah dalam dakwah. Selamat melawat berburu hikmat. Sebab kita semua adalah musafir.
Tidak tersedia versi lain