Text
Sajak Rindu: Lontara Cinta dari Sidenreng
Setting yang terdapat dalam novel ini yaitu di kampung Pakka Salo, Corawali, Sidenreng Rappang. Novel ini mengangkat cerita mengenai sebuah keluarga dari suku Bugis. Cerita berawal dari anggapan orang-orang suku Bugis mengenai anak yang dilahirkan pasti memiliki kembaran berupa reptil. Kembaran yang berupa reptil itu tidak ada yang mengetahui secara pasti keberadaannya saat dilahirkan. Hanya saja reptil dari kembaran bayi yang dilahirkan itu keluar bersama gumpalan darah saat persalinan dan besarnya seperti anak cicak. Didalam novel ini terdapat part-part dengan judul yang berbeda. Akan tetapi part demi part tersebut saling berkaitan ceritanya. Novel Sajak Rindu Lontara Cinta Dari Sidenreng ada dua alur, yaitu alur maju dengan tokoh utamanya Vito, dan alur mundur tokoh utamanya bernama Halimah. Cerita ini berawal saat pelajaran dikelas sudah dimulai, kemudian datanglah murid laki-laki yang terlamabat ke sekolah, dia bernama Vito. Vito merupakan salah satu dari Sembilan murid di SMP Pakka Salo. Sekolah tersebut hanya terdiri dari Sembilan siswa, dua perempuan bernama Sarah dan Mawadah, dan tujuh laki-laki, yaitu Vito, Irfan, Anugerah, Alif, Bimo, Adnan, Alaudin. Guru yang mengajar di SMP tersebut dikenal sebagai guru yang bermasalah kemudian pemerintah menemtempatkan guru tersebut untuk mengajar di SMP Pakka Salo. Vito anak yang pandai bercerita. Pada saat dia ditanya mengenai alasan keterlambatannya datang kesekolah oleh bu Maulindah, guru IPS yang sedang mengajar dikelasnya saat itu, Vito mengarang cerita supaya dia bisa masuk dan duduk di kelas tanpa izin bu guru. Caranya yaitu dia bercerita sambil berjalan menuju tempat duduknya. Cerita-cerita yang disampaikan saat terlambat itupun dia peroleh dari orang-orang di pos ronda.
Tidak tersedia versi lain