Text
Komet Minor
Sebelum kita mulai, mari kita mebaca basmalah. Bismillah. Selanjutnya buku ini melanjutan kisah dari buku sebelumnya yaitu Komet, dimana berakhir saat itu berupa pengkhiatan oleh Max alias Si Tanpa Mahkota yang mengkhianati kebaikan tiga remaja petarung yang berasal dari klan berbeda: Raib (Klan Bulan), Seli (Klan Matahari, dan Ali (Klan Bumi).Di detik-detik terakhir di tepi pulau portal Komet Minor, diam-diam Ali memanggil Batozar lewat cermin yang ia bawa selalu. Batozar pun muncul dan menyelamatkan Raib dan teman-teman. Pada saat itulah seekor paus raksasa datang, melahap pulau tempat Raib. Kemudian mereka semua serta pulaunya berada di dalam perut paus tersebut. Batozar sempat melumpuhkan si Tanpa Mahkota untuk sementara dan kabur bersama Raib dan kawan-kawan. Tibalah mereka di Klan Komet Minor.
Di sana mereka terus melakukan pelarian, terus bergerak menghindari si Tanpa Mahkota sekaligus mencari kota-kota Komet Minor. Pelarian itu tidak serta merta jauh dari masalah. Suatu saat ketika mereka berlatih bertarung di padang rumput, cacing-cacing pasak di bawah tanah terganggu dan muncul ke permukaan. Batozar dan ketiga remaja tersebut bertarung melawan cacing-cacing itu. Meski berhasil menang, Seli sempat tergigit, menyebabkan racun berbahaya dari cacing tertanam di tubuhnya. Namun, melihat efek racun di tubuh Seli yang hanya terjadi kadang-kadang, Batozar memutuskan terus bergerak mencari informasi.
Mereka melanjutkan perjalanan mencari sebuah kota yang dapat berpindah. Mereka pun menemukan sebuah kota yang kebetulan sedang singgah di suatu lembah, Kota Barchantum. Di sana mereka bertemu dua orang penduduk klan lain, bernama ST4R dan SP4RK. Mereka bertukar informasi. Lalu, berbekal informasi ST4R, Batozar mencari petunjuk tentang senjata yang dicari-cari si Tanpa Mahkota. Mereka berhasil menemukan petunjuk yang membawa mereka kepada seorang pria tua bernama Tuan Entre yang ternyata mantan salah satu anggota Para Pemburu.
Tak mudah membuat Tuan Entre bicara. Tapi akhirnya ia mau membantu. Ia bercerita tentang aliansi bernama Para Pemburu, yang salah satu anggotanya membuat sebuah senjata pusaka berupa tombak, senjata terkuat di dunia paralel, dan bagaimana tombak tersebut dipecah menjadi tiga bagian dan disebar di berbagai tempat, dijaga oleh anggota Para Pemburu. Tuan Entre menyuruh rombongan Raib mengunjungi salah seorang dari pemilik tiga bagian tersebut bernama Arci.
Tempat tinggal Arci ada di tempat yang sangat terpencil di tengah hutan penuh kadal purba raksasa yang bisa melempar bola-bola api. Tempat itu juga dikelilingi gunung-gunung yang siap meletus. Rombongan Raib terpaksa mendaratkan kapsul terbang mereka di dekat kumpulan kadal untuk mencoba berbicara dengan alam. Namun mereka ketahuan, dalam sekejap ratusan kadal purba raksasa mengejar mereka.
Nyaris saja mati, mereka tiba di area menara kelabu, tempat tinggal Arci. Arci adalah sosok yang sangat sakti, tiga kali Batozar dan lainnya mencoba memanjat menara, tetapi selalu dilumpuhkan oleh Arci. Akhirnya mereka menemukan sebuah cara dan berhasil naik ke tempat Arci. Di sana, Arci memberi potongan pertama dari tombak pusaka. Arci menyuruh mereka pergi ke kota Archantum untuk potongan tombak kedua.
Namun, di tengah perjalanan, mereka dihadang si Tanpa Mahkota. Mereka bertarung habis-habisan, potongan tombak berhasil dicuri si Tanpa Mahkota. Sepeninggal si Tanpa Mahkota, rombongan Raib melanjutkan perjalanan ke Archantum dengan menumpang sebuah desa yang hendak berpindah ke dekat Archantum. Sesampainya di kota besar itu, mereka segera mengetahui siapa pemegang bagian kedua, yaitu Nyonya Kulture. Tak mudah juga membuatnya bicara. Tapi setelah berhasil melewati tantangan, Kulture mau memberi bagian ke dua dan memberi petunjuk berikutnya. Raib dan kawan-kawan disuruh pergi ke pertambangan kuno untuk menemui Finale, pemilik bagian ketiga.
Di tengah jalan lagi-lagi si Tanpa Mahkota datang. Mereka bertarung keras lagi namun potongan kedua kembali terambil. Si Tanpa Mahkota sempat berkata bahwa Ali adalah keturunan murninya. Lalu sebelum sempat dibunuh, Batozar dan lainnya berteleportasi lewat portal cermin ke ruang studio akting Nyonya Kulture, kembali ke Archantum. Insting Batozar mengarahkan mereka pada rumah Kulture yang separuh hancur. Mereka berhasil menyusup masuk dan menemukan ruang rahasia. Ruang itu diisi Tuan Entre, Arci, dan Nyonya Kulture. Terlepas dari kabar bahwa Arci dan Kulture mati, mereka ternyata masih hidup dan duduk di situ.
Raib dan kawan-kawan serta tiga anggota Para Pemburu itu merancang rencana untuk mengalahkan si Tanpa Mahkota bersama. Maka, dengan portal cermin, mereka berpindah ke tempat tinggal Finale. Di sana si Tanpa Mahkota juga datang tak lama kemudian. Dan pertarungan besar segera meletus. Si Tanpa Mahkota kekuatannya tidak tertandingi, hanya bisa dilawan dengan Finale yang juga berkekuatan besar.
Pada akhirnya si Tanpa Mahkota berhasil mendapat ketiga potongan. Di saat semua seakan berakhir kalah, Ali menguak rahasianya bahwa selama ini ia menggandakan ketiga potongan tersebut dengan yang palsu. Maka, yang dipegang si Tanpa Mahkota adalah yang palsu. Sementara Ali masih membawa yang asli. Segera, tombak pusaka yang asli yang dipegang Ali pun melumpuhkan si Tanpa Mahkota. Ia pingsan dan dibungkus jaring ajaib, akan dibawa Raib, Seli, dan Ali ke Bor-O-Bdur tempat dua ceros.
Paman Kay dan Bibi Nay akhirnya datang. Finale yang sekarat berhasil ditolong. Kemudian tombak kembali dipecah menjadi tiga bagian. Paman Kay berterima kasih pada mereka lalu membukakan portal menuju Klan Bumi untuk Raib, Seli, Ali, dan Batozar.
Di Bumi, si Tanpa Mahkota segera dimasukkan ke ruangan Bor-O-Bdur. Sementara Raib dan teman-temannya melanjutkan kehidupan. Kisah petualangan mereka melawan si Tanpa Mahkota pun berakhir di sini.
Tidak tersedia versi lain