Text
Amir Hamzah ( Paradoks Amir Hamzah )
Dia konsisten mengamalkan amanat Kongres Pemuda II Oktober 1928 yang menahbiskan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Ketika Belanda berusaha mengubur bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, dia tetap berjuang mempopulerkan bahasa itu di masyarakat. Dialah Amir Hamzah, raja penyair Pujangga Baru. Bermacam puisi, prosa, dan sajak lantas dia anggit dalam bahasa Indonesia. Terhimpun dalam Nyanyi Sunyi dan Buah Rindu, kata-kata dalam sajaknya berkesan kemas, ganas, tajam, dan pendek. Meski turut memperjuangkan kebebasan negeri ini dari kolonialisme, dia dituduh pernah menjadi intel Belanda. Dia pun terjepit di antara silsilah keturunan bangsawan dan gelombang keberpihakan kepada Indonesia. Ketika republik belum genap berusia setahun, Amir Hamzah menjadi tumbal dalam Revolusi Langkat di Sumatera Timur pada 1946.
Tidak tersedia versi lain