Text
Dewi Khayalan
Pabila kau mencintai kau tak kan berkata, "Tuhan ada di dalam hatiku" "Aku berada di dalam hati Tuhan."
Tapi sebaliknya,
Demikianlah Kahlil Gibran, Sang Mastro Cinta dari Padang Pasir. Jika orang ditinggalkan Sang Kekasih, maka abadilah cintanya. Lihatlah cinta Laila-Majnun dari Arabia, Romeo-Yuliet dari Eropa, atau Roro Medut Pranacitra di negeri kita sendiri. "Dari dulu begitulah Cinta, deritanya tiada akhir," kata Pat Kay dalam film Mitologi Buda.
Cinta memang kekuatan luar biasa, yang turut menggerakkan roda sejarah. Kahlil Gibran adalah wujud dari keyakinannya terhadap peranan the great mind. Akalnya yang sangat cerdas membimbingnya untuk membuka jalan baru. Jalan menuju sebuah dunia yang disinari oleh cinta dan kasih sayang, sehingga takhayul dan angan-angan kosong akan meleleh laiknya gumpalan es yang ditimpa sinar matahari.
Tidak tersedia versi lain