Text
Peri Kopi
Berhari-hari ia memuja bunga kopi itu. Ia merasa bagai peri. Di punggungnya tumbuh sayap mirip plastik tipis dan keras. Ia pun terbang mengelilingi batang-batang kopi. Mencium bau bunga-bunga kopi.
Di bahu itu, dulu, ia pernah tertidur saat nonton film di bioskop. Di bahu itu ia pernah menangis menceritakan bapak dan ibunya. Di bahu itu ia pernah meletakkan sebagian beban hidupnya dan saat berpisah ia lupa memintanya lagi. Apakah karena itu ia dengan mudah tergoda untuk menemuinya sesakit apa pun pria itu pernah melukainya?
Banyak orang sengaja menyimpan kenangan. Sekecil apa pun itu. Banyak orang suka berjalan dalam kenangan, seolah-olah sedang meniti jembatan yang menghubungkan ia dengan dirinya di masa lalu. Banyak orang menganggap kenangan sebagai tempat menyendiri, seakan mereka tengah duduk di bawah sebatang pohon dan memandangi buah-buah di atasnya. Setiap buah itu memiliki nama yang ditulis dengan tinta hitam, juga tanggal-tanggal.
Tidak tersedia versi lain