Text
Umang
'Sebuah novel yang berbicara mengenai tren masa kini. Bauran dari keindahan seni, ingar-hingar budaya pop, dan semangat religius dengan kecenderungan ttransendental. Dan, ditinjau dari pengarangnya, inilah satu lagi 'novel pesantren' yang ikut memperpanjang daftar karya pesantren. Selamat.'
- KH. A. Mustofa Bisri, budayawan, pengasuh Pondok Pesantren Raudhalut Thalibin, Rembang.
'Novel seperti ini termasuk langka, berkisah tentang metafisika. Saat Firman, sang tokoh utama, tertidur di makam Sunan Ampel, dia bermimpi bertemu sang sunan. Setelah itu, dia mengalami keajaiban. Novel ini juga berkisah tentang proses meraih keikhlasan. Karenanya, novel ini layak dibaca.'
- KH. Shalahuddin Wahid atau Gus Sholah, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, jombang.
'Belajar tentang 'sedekah' (dalam arti apa pun) dan kebaikan dari sebuah novel seperti ini adalah satu cara yang patut saya tiru. Sungguh menarik, seru, dan menginspirasi banyak orang.'
- Ustadz Yusuf Mansyur, pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondok, Tangerang, Banten
Tidak tersedia versi lain