Text
Kidung Rindu di Tapal Batas
Garuda ini—kalian tahu—selalu ada di dada ini Warna merahputih itu, menjadi warna darahku. Dapatkah kalian melihat air mataku berdarah-darah, menyaksikan merah-putih yang semakin kusam berkibar-kibar? Lihatlah bendera Malaysia sana: Ia berkibar cemerlng di pucuk-pucuk galah yang tinggi, di atas tahan yang makmur, di atas atap-atap penduduk yang hidup bahagia. Setiap kali memandang merah-putih aku merasa sedih dan sengsara atas nasib yang tak pernah diperhatikan. Setiap kali memandang bendera Malaysia, aku iri dan cemburu dengan kehidupan warganya yang sangat diperhatikan.
Garuda di dada ini, tetap harimau di perut kita. Sungguh, taka da yang ingin mengemis-ngemis di negeri tetangga. Menjadi pengemis dinegeri sendiri lebih mulia dari pada menjadi pengemis di negeri tetangga. Tetapi, apa yang bisa kita lakukan? Bahkan, menjadi pengemis di negeri sendiri saja kita tidak bisa, apalagi menjalani hidup yang sewajarnya.Garuda ini—kalian tahu—selalu ada di dada ini Warna merahputih itu, menjadi warna darahku. Dapatkah kalian melihat air mataku berdarah-darah, menyaksikan merah-putih yang semakin kusam berkibar-kibar? Lihatlah bendera Malaysia sana: Ia berkibar cemerlng di pucuk-pucuk galah yang tinggi, di atas tahan yang makmur, di atas atap-atap penduduk yang hidup bahagia. Setiap kali memandang merah-putih aku merasa sedih dan sengsara atas nasib yang tak pernah diperhatikan. Setiap kali memandang bendera Malaysia, aku iri dan cemburu dengan kehidupan warganya yang sangat diperhatikan.
Tidak tersedia versi lain