Anka berusaha lepas dari trauma masa lalu. Namun, bayang-bayang penyesalan itu begitu kuat hingga seolah mencekiknya. Ia merasa harus melanjutkan hidup “dengan sempurna” setelah tragedi itu. Tentu saja tak mudah karena ia selalu merasa penuh kekurangan. Anka jadi terlalu keras pada dirinya, hingga lupa cara bersenang-senang, apalagi mencintai diri. Pada saat yang sama, Anka dipertemukan de…